Kamis, 24 Oktober 2019

Bawakan Konsep Persatuan, 3 Mahasiswa Desain Komunikasi Visual UEU Juara di Lomba Desain Meme DKI Jakarta

Upaya Mempersatukan Kita, Sebuah Meme dari Mahasiswa DKV
Esaunggul.ac.id. Tiga mahasiswa DKV (Desain Komunikasi Visual) Esa Unggul yakni Gilang Chandra S (20161002010), Fahreza Ramadhan (20161002017) dan Dinda Dian Pamungkas (201610029) berhasil mendapatkan Juara dua dalam ajang Lomba Desain Meme yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi DKI Jakarta pada September hingga Oktober.

Ketua Tim DKV UEU, Gilang Chandra S menjelaskan dalam ajang tersebut karya Meme yang dibuat oleh Mahasiswa UEU memiliki konsep keberagaman di Indonesia dengan beragam budaya yang ada dalam kehidupan sehari-hari. “Jadi konsepnya itu persatuan sedangkan temanya itu tunjukan jiwa persatuan dan kesatuan bangsa serta karakter bangsamu sekarang,” ucapnya.

Gilang pun mengatakan diangkatnya tema tentang persatuan tersebut merupakan sebuah cara bagi dirinya dan kedua temanya untuk menyuarakan Persatuan bangsa melalui media visual. Apalagi milenial atau anak muda saat ini, lanjut Gilang lebih aware untuk diberikan pesan lewat cara-cara yang unik salah satunya dengan meme.
“Menurut kami kebaragaman dinegara kita itu paling menonjol, sehingga tema ini sangat menarik untuk diangkat apalagi sejumlah peristiwa yang terjadi di negara kita akhir-akhir ini mengikis rasa persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga karya yang kami buat dapat dijadikan ajang campaign tim kita secara personal untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan dinegara kita ini , selain itu sbg ajang edukasi bagi remaja akan pentingnya menjaga persatuan serta kesatuan,” terangnya.
Suasana Saat Mahasiswa UEU di Panggung Lomba Desain Meme
Sebelum mendapatkan konsep dan tema persatuan, mahasiswa semester tujuh ini meneruskan timnya menemui kesulitan diawal pemilihan tema, setelah melakukan diskusi dan Brain stroming dengan sejumlah teman dan dosen DKV kesulitan tersebut dapat dipecahkan.
“Kalau kesulitan secara teknik dalam pengerjaan MEME sih gak ada, karna memang terjun di bidangnya. Paling kesulitan dikonsep , karna posisi kita sbg desainer grafis itu kan sbg problem solving dari setiap permasalahan visual yang ada. Jadi butuh proses riset diskusi sampai nemu keyword sama keyvisual yang dijadiin acuan ke proses visualnya nanti,Teknik yang digunakan digital painting menggunakan wacom” ucapnya.
Dirinya dan timnya berharap dari hasil yang didapatkan dari ajang ini mampu memberikan motivasi untuk menghasilkan karya-karya yang luar biasa. Karya luar biasa yang dimaksud oleh Gilang dan temanya ialah karya yang mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat untuk selalu merawat persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
“Kalo dari tim kita sendiri sih mengalir aja dan lebih termotivasi untuk selalu berkarya , kita lebih banyak nanem biar nanti tinggal metik hasilnya. Kalau harapan kedepan nya bisa jadi calon calon creator visual yang kerja bukan karna profit aja , tapi lebih ke fungsional terhadap masyarakat,” tutupnya. (Ras)

Rabu, 23 Oktober 2019

Mahasiswa DKV UEU jadi Delegasi dalam acara KMDGI XIII


Esaunggul.ac.id, Kryasana Mahasiswa Desain Grafis Indonesia (KMDGI) ke-13 di gelar di padang, 3,4,5 Oktober 2019.  KMDGI sendiri merupakan tempat berkumpulnya para mahasiswa dan profesional di bidang Desain Grafis dari seluruh Indonesia.

Ketua Program Studi DKV Universitas Esa Unggul Ahmad Fuad, S.Sn, M.Ds menerangkan dalam pertemuan KMDGI tersebut Universitas Esa Unggul mengirimkan 6 orang delegasi yakni Teodorus Septio Bala Karang, Nanda Juliyan, Ananda Jalu Prasetyo Wibisono, Feni Astriko, Kintani Putri.

Fuad pun menjelaskan sejumlah kegiatan diselenggarakan dalam KMDGI ke-13 diantaranya diskusi, perkenalan sesama delegasi hingga saling sharing diantara sesama Desiner Grafis. “KMDGI kali ini dititik beratkan pada Diskusi, Acara seminar workshop tentang DKV,” terang Fuad di Universitas Esa Unggul,beberapa waktu yang lalu.



Dirinya berharap dari acara KMDGI ini, para mahasiswa  Esa Unggul mendapatkan pengalaman baru dengan bertukar pengalaman serta sharing terkait desain Grafis. “Acara ini diadakan dua tahun sekali, sehingga momentum KMDGI ini sangat tepat bagi para mahasiswa dan dosen untuk mengembangkan pengetahuannya terkait desain Grafis karena berkumpul dengan sesama pelaku di bidangnya. Peserta yang hadir pun dari berbagai daerah seperti Perwakilan dari Aceh, Sumatera, jakarta, jawa timur, malang, semarang, solo, jogja, bali, sulawesi dan kalimantan,” Tutupnya.

Senin, 29 Juli 2019

Mengolah Rasa Menjadi Karya, Mahasiswa DKV UEU Gelar Pameran House of Art & Desain



Esaunggul.ac.id. Suasana berbeda terlihat saat kita memasuki Lobi Utama Gedung Kampus Universitas Esa Unggul. Terlihat sejumlah karya seni mahasiswa Desain Komunikasi Visual UEU terpampang dengan rapi. Karya seni yang dipamerkan tersebut terdiri dari Karya Illustrasi dua Dimensi dan sample karya Corporate Identity Project.


Tri Wahyudi, Dosen Desain dan Industri Kreatif Esa Unggul menerangkan pameran ini digelar sebagai wadah mengakomodir kreativitas mahasiswa DKV dari kelas Paralel maupun Reguler yang telah menelurkan sejumlah karya dan kreasi selama beberapa semester untuk dapat ditampilkan dan dinikmati oleh masyarakat luas.
“Mahasiswa Desain itu kan fokusnya ke karya seni, karya itu sudah sepatutnya dirayakan dan dinikmati oleh masyarakat luas. Pameran ini merupakan momentum yang tepat bagi para mahasiswa Desain untuk memerkan karya mereka sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat,” ujarnya.

Sejumlah Karya yang dipamerkan

Pameran DKV kali ini mengangkat tema House Of Art & Desain, Tri menjelaskan dipilihnya tema tersebut dikarenakan Ruangan dan kegiatan pameran menjadi tempat dari munculnya inisiatif ide kreativitas untuk melakukan kegiatan Seni dan Desain. ” Karena ide kreatif itu munculnya bisa dari manapun, bisa ketika berada di sebuah ruangan fisik ataupun ruangan dari hati kita sehingga kita bisa merasakanya dan dapat berimajinasi tentang karya yang dapat kita buat,” ucapnya.


Dirinya berharap pameran ini menjadi semacam perkenalan masyarakat tentang bagaimana mengapresiasi karya seni, dan tentunya menjadi pengalaman baru bagi para mahasiswa DKV untuk menghasilkan sejumlah karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat. “Intinya mereka dapat mengolah perasaan menjadi sebuah bentuk karya seni, itu sangat luar biasa. Mudah-mudahan mahasiswa mampu menelurkan karya-karya mereka kembali,” tutupnya.
Dalam pameran ini pun pengunjung dapat melihat sejumlah karya seni dan berfoto, pameran ini sendiri digelar mulai tanggal 23 Juli-03 Agustus 2019. Dan tentunya gratis.

Jumat, 12 Juli 2019

Minimalis Tapi Manis, Begini Keseruan INTRVL 19 Universitas Esa Unggul

INTRVL 19
Esaunggul.ac.id, Seperti tahun-tahun sebelumnya paggelaran akbar INTRVL kembali dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Desain dan Industri Kreatif yang diselenggarakan di Ballroom Aula Kemala 1-5 Juli 2019. Pada tahun ini INTRVL menggelar sejumlah kegiatan menarik yang dapat dinikmati oleh seluruh pengunjung INTRVL.
Ketua penyelenggara Intrvl 19, Hafidz Yusuf, menje;askan sejumlah kegiatan yang ada di INTRVL 19 yakni Pameran Karya seni dari mahasiswa UEU dan masyarakat umum, Lomba melukis celana Denim, Turnamen olahraga, Seminar Seni Kreatif dan ditutup dengan acara musik.
“Sejumlah kegiatan kami sediakan untuk menghibur para pengunjung INTRVL 19, yang paling menarik ialah pameran karya seni yang dapat dilihat dan dinikmati oleh pengunjung. Kami menyediakan karya seni seperti Product Desaign, Interior, Seni lukis dan Fashion Desaign, yang lebih menarik lagi kami menyediakan Foto Booth yang kami desain semenarik mungkin agar pengenjung bisa berfoto dan tentunya Instagramable,” ucap Hafidz.
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual ini pun melanjutkan pada tahun ini INTRVL 19 mengambil tema Disrecpectful atau sikap yang kurang dihargai. Menurut dipilihnya tema tersebut dikarenakan Disrecpectful seringkali dirasakan oleh para pekerja seni khususnya mahasiswa desain.
“Banyak masyarakat yang memandang dengan sebelah mata profesi pekerja seni desain, setereoptape seperti inilah yang seharusnya dapat dirubah karena sebuah karya seni dalam bentuk apapun itu, merupakan hasil pemikiran yang terkonsep dan dilakukan secara profesional serta membutuhkan kreativitas yang tinggi. ” ujarnya.
Sejumlah Karya yang dipamerkan
Hafidz bersama teman-teman DKV berharap acara INTRVL 19 ini mampu memberikan hiburan dan edukasi terkait seni desain Kontemporer yang dapat dinikamti oleh seluruh masyarakat luas. “Dan yang terpenting adalah pesan yang ingin kami sampaikan dalam INTRVL 19 ini mampu dipahami dan dimengerti oleh masyarakat luas, bahwasanya seni dan daya kreativitas itu merupakan hal mahal yang perlu dihargai dan diapresiasi,” tutupnya.

Rabu, 10 April 2019

Cara Mahasiswa DKV Menemukan Inspirasi Dalam Berkarya di Bandung


Beberapa Mahasiswa yang sedang melakukan Workshop Lukis
Esaunggul.ac.id, Bak seorang Seniman, sebanyak 70 mahasiswa semester dua Desain Komunikasi Visual (DKV) UEU berguru ke Kampung Lukis, Jelengkong, Bale Endah Kabupaten Bandung Jawa Barat. Di kampung lukis ini, para mahasiwa melakukan Workshop Seni lukis yang dilaksanakan pada 26 Maret lalu.
Ketua Program Studi DKV UEU, Ahmad Fuad, S.Sn, M.Ds mengatakan Tujuan para mahasiswa mengadakan kegiatan ini, tidak lain untuk meningkatkan skill dan kemampuan dalam mem-visualisasikan imajinasi dan ide mereka ke dalam sebuah karya. Dipilihnya Bandung sebagai tempat mengaktualisasikan karya selain dikarenakan Setiap tahunnya UEU menggelar acara, Bandung juga memiliki sisi historis dan suasana yang mendukung dalam melahirkan karya seni.
“Jadi agenda mahasiswa DKV itu mengikuti tiga kali workshop dan pelatihan yakni Bandung Arts Explore untuk mahasiswa semester dua, Jogja Arts Explore untuk semester 4 dan Singapore Arts Explore semester 6,” terang Fuad di Universitas Esa Unggul beberapa waktu yang lalu.
Suasana Saat Para Mahasiswa Melakukan Workshop
Fuad berharap para mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini mampu mendapatkan ide-ide dan konsep-konsep baru yang dapat melahirkan karya-karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat luas. “Mudah-mudahan kegaiatan ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa untuk meningkatkan fondasi mereka di bidang desain yang kaitannya sangat erat dengan karya seni lukis,” tutup Fuad.

Selasa, 19 Maret 2019

Bantu Rebranding Museum Batik, Mahasiswa FDIK UEU Gelar Pengabdian Masyarakat


Esaunggul.ac.id, Sebanyak 40 mahasiswa Fakultas Desain dan Industri Kreatif (FDIK) Esa Unggul mengujungi museum Batik, Pekalongan, Jawa Tengah. Kunjungan mereka ini bertujuan untuk melakukan penmas (Pengabdian Masyarakat). Pengabdian Masyarakat Mahasiswa UEU ini menyasar pada re-branding Museum Batik sebagai salah satu destinasi wisata yang telah diakui oleh lembaga dunia UNESCO.
Fazri, mahasiswa FDIK yang turut serta dalam Pengabdian masyarakat itu mengatakan Pengabdian masyarakat ini diawali dengan kunjugan ke Museum Batik selama tiga hari. Dalam kunjungan tersebut sejumlah kegiatan dilakukan seperti Riset, Pengambilan gambar dan melihat sejumlah karya yang dipamerkan di dalam museum.
“Kegiatan Pengabdian masyarakat ini kami awali dengan melakukan riset tentang materi-materi apa saja yang dibutuhkan untuk mengerjakan rebranding kepada Museum Batik ini, karena dalam rebranding ini kami mengeksplorasi hal menarik apa yang bisa ditunjukan kepada masyarakat luas agar mereka tertarik untuk mengunjungi museum Batik,” Ujar Fazri di Universitas Esa Unggul, beberapa waktu yang lalu.
Dirinya pun menambahkan, selepas melakukan kunjungan awal dimuseum batik mereka akan membuat sejumlah karya untuk merepresentasikan museum batik kepada masyarakat. Karya-karya yang mahasiswa FDIK buat diantaranya Desain Logo, Poster, Video, Corporate Identity dan Video Mapping.
“Nantinya karya-karya yang akan kami buat akan merepresentasikan Musem Batik sebagai salah satu destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat terutama generasi milenial yang kurang tertarik mengunjungi museum. Nah ini salah satu tugas kita untuk mencari desain yang menarik yang dapat digunakan nantinya,” ucapnya.
Selain digunakan untuk mereberanding, Fazri melanjutkan karya-karya ini juga digunakan untuk memenuhi Tugas pada mata kuliah Desain Komunikasi Visual. Hal ini dilakukan agar para mahasiswa bersungguh-sungguh dalam membuat karya yang nantinya digunakan untuk pengabdian masyarakat.
Fazri berharap kegiatan Pengabdian Masyarakat ini dapat memberikan manfaat yang besar terhadap branding museum Batik kepada masyarakat dan bagi mahasiswa program pengabdian masyarakat ini mampu memberikan pengalaman kepada mahasiswa FDIK bagaimana melakukan branding dengan karya.
“Mudah-mudahan ini menjadi momentum bagi para mahasiswa untk meningkatkan pengalaman serta skill dalam membuat karya selain untuk mereka sendiri, karya-karya ini dapat bermanfaat dan dinikmati oleh masyarakat luas,” tutupnya.

Selasa, 12 Februari 2019

Begini Serunya Pengabdian Masyarakat DKV Esa Unggul di Pulau Tidung


Esaunggul.ac.id, Dengan mengambil tema “Kehidupan Laut” sejumlah mahasiswa Desain Komunikasi Visual (DKV) menggelar acara ngemural di salah satu gardu Listrik yang sudah tidak terpakai di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. Kegiatan mural yang dilakukan oleh mahasiswa DKV ini merupakan rangkaian dari Pengabdian Masyarakat mahasiswa dan Dosen DKV UEU, yang dilaksanakan tanggal 7-9 Februari 2019.
Ketua Program Studi DKV UEU, Ahmad Fuad, S.Sn, M.Ds menerangkan tujuan diadakan Pengabdian Masyarakat ini selain untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa, Abdimas ini juga menyasar pada kampanye perlindungan alam menggunakan media mural 3 D oleh dosen dan mahasiswa DKV Esa unggul di pulau tidung.
“Kegiatan Mural oleh mahasiswa UEU ini digelar sebagai bagian dari Penmas (Pengabdian Masyarakat),bukan hanya mural yang dikerjakan akan tetapi ada juga pelatihan mendesain kemasan produk kepada masyarakat di Pulau Tidung,” ujar Fuad di Universitas Esa Unggul beberapa waktu yang lalu.


Fuad berharap kegiatan Pengabdian Masyarakat yang digelar oleh Mahasiswa DKV ini mampu memberikan pengalaman baru kepada mahasiswa bahawasanya keahlian yang dimiliki selama berkuliah dapat bermanfaat bagi masyarakat luas. “Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan kesadaraan kepada seluruh mahasiswa keahlian sekecil apapun yang dmiliki oleh mereka yang didapat saat berada di bangku kuliah dapat bermanfaat bagi masyarakat luas,” tutupnya.