Senin, 29 Juli 2019

Mengolah Rasa Menjadi Karya, Mahasiswa DKV UEU Gelar Pameran House of Art & Desain



Esaunggul.ac.id. Suasana berbeda terlihat saat kita memasuki Lobi Utama Gedung Kampus Universitas Esa Unggul. Terlihat sejumlah karya seni mahasiswa Desain Komunikasi Visual UEU terpampang dengan rapi. Karya seni yang dipamerkan tersebut terdiri dari Karya Illustrasi dua Dimensi dan sample karya Corporate Identity Project.


Tri Wahyudi, Dosen Desain dan Industri Kreatif Esa Unggul menerangkan pameran ini digelar sebagai wadah mengakomodir kreativitas mahasiswa DKV dari kelas Paralel maupun Reguler yang telah menelurkan sejumlah karya dan kreasi selama beberapa semester untuk dapat ditampilkan dan dinikmati oleh masyarakat luas.
“Mahasiswa Desain itu kan fokusnya ke karya seni, karya itu sudah sepatutnya dirayakan dan dinikmati oleh masyarakat luas. Pameran ini merupakan momentum yang tepat bagi para mahasiswa Desain untuk memerkan karya mereka sehingga dapat diapresiasi oleh masyarakat,” ujarnya.

Sejumlah Karya yang dipamerkan

Pameran DKV kali ini mengangkat tema House Of Art & Desain, Tri menjelaskan dipilihnya tema tersebut dikarenakan Ruangan dan kegiatan pameran menjadi tempat dari munculnya inisiatif ide kreativitas untuk melakukan kegiatan Seni dan Desain. ” Karena ide kreatif itu munculnya bisa dari manapun, bisa ketika berada di sebuah ruangan fisik ataupun ruangan dari hati kita sehingga kita bisa merasakanya dan dapat berimajinasi tentang karya yang dapat kita buat,” ucapnya.


Dirinya berharap pameran ini menjadi semacam perkenalan masyarakat tentang bagaimana mengapresiasi karya seni, dan tentunya menjadi pengalaman baru bagi para mahasiswa DKV untuk menghasilkan sejumlah karya yang dapat dinikmati oleh masyarakat. “Intinya mereka dapat mengolah perasaan menjadi sebuah bentuk karya seni, itu sangat luar biasa. Mudah-mudahan mahasiswa mampu menelurkan karya-karya mereka kembali,” tutupnya.
Dalam pameran ini pun pengunjung dapat melihat sejumlah karya seni dan berfoto, pameran ini sendiri digelar mulai tanggal 23 Juli-03 Agustus 2019. Dan tentunya gratis.

Jumat, 12 Juli 2019

Minimalis Tapi Manis, Begini Keseruan INTRVL 19 Universitas Esa Unggul

INTRVL 19
Esaunggul.ac.id, Seperti tahun-tahun sebelumnya paggelaran akbar INTRVL kembali dilaksanakan oleh Mahasiswa Fakultas Desain dan Industri Kreatif yang diselenggarakan di Ballroom Aula Kemala 1-5 Juli 2019. Pada tahun ini INTRVL menggelar sejumlah kegiatan menarik yang dapat dinikmati oleh seluruh pengunjung INTRVL.
Ketua penyelenggara Intrvl 19, Hafidz Yusuf, menje;askan sejumlah kegiatan yang ada di INTRVL 19 yakni Pameran Karya seni dari mahasiswa UEU dan masyarakat umum, Lomba melukis celana Denim, Turnamen olahraga, Seminar Seni Kreatif dan ditutup dengan acara musik.
“Sejumlah kegiatan kami sediakan untuk menghibur para pengunjung INTRVL 19, yang paling menarik ialah pameran karya seni yang dapat dilihat dan dinikmati oleh pengunjung. Kami menyediakan karya seni seperti Product Desaign, Interior, Seni lukis dan Fashion Desaign, yang lebih menarik lagi kami menyediakan Foto Booth yang kami desain semenarik mungkin agar pengenjung bisa berfoto dan tentunya Instagramable,” ucap Hafidz.
Mahasiswa Desain Komunikasi Visual ini pun melanjutkan pada tahun ini INTRVL 19 mengambil tema Disrecpectful atau sikap yang kurang dihargai. Menurut dipilihnya tema tersebut dikarenakan Disrecpectful seringkali dirasakan oleh para pekerja seni khususnya mahasiswa desain.
“Banyak masyarakat yang memandang dengan sebelah mata profesi pekerja seni desain, setereoptape seperti inilah yang seharusnya dapat dirubah karena sebuah karya seni dalam bentuk apapun itu, merupakan hasil pemikiran yang terkonsep dan dilakukan secara profesional serta membutuhkan kreativitas yang tinggi. ” ujarnya.
Sejumlah Karya yang dipamerkan
Hafidz bersama teman-teman DKV berharap acara INTRVL 19 ini mampu memberikan hiburan dan edukasi terkait seni desain Kontemporer yang dapat dinikamti oleh seluruh masyarakat luas. “Dan yang terpenting adalah pesan yang ingin kami sampaikan dalam INTRVL 19 ini mampu dipahami dan dimengerti oleh masyarakat luas, bahwasanya seni dan daya kreativitas itu merupakan hal mahal yang perlu dihargai dan diapresiasi,” tutupnya.